Libur panjang kemarin, karena hari kejepit yang dijadiin cuti bersama, bener-bener ngebuat gue rada jet lag pas ngantor. Gimana enggak, libur empat hari tanpa kerjaan kantor, dan tiba-tiba harus masuk kantor lagi sebelum jam setengah delapan pagi. Yang biasanya bangun siang ini pagi-pagi udah harus ada di kantor.
Belum berapa lama di ruangan, telpon gue berdering. Sekretarisnya Direktur minta disambungin ke Kepala Divisi gue karena atasannya mau ngomong. Mata masih kriyep-kriyep, mencoba inget extension atasan. Berhubung di layar telpon ada nomor sekretarisnya Direktur - sekretaris pakai angka lima belakangnya sedangkan atasannya angka nol- gue jadi mikir pasti atasan gw extensionnya tinggal gue ubah dari nomor yang tertera itu. Langsung aja gue sambungin.
Sambil liat-liat dari kaca yang ada di depan gue dan mengarah ke ruangan Pak Bos. Pas gue sambungin keliatan dari kaca, koq Bos gue gak angkat telpon, tapi kenapa ada suara
diujung sana. "Iya mba'". Suara di ujung telpon. "Pak ada telpon dari Direktur, diterima ya." sahut gue. "Iya mba'". Klik sambungan gue tutup. Liat lagi ke kaca, kenapa Bos gue malah lagi diem aja di meja, bahkan gak angkat gagang telpon di mejanya!
Pikir-pikir, ngik, kayaknya salah transfer deh. Hadooohh, ternyata barusan gue sambungin sekretaris Direktur ke bos-nya sendiri. #eaaa. -_-*
Gara-gara liburan panjang neh.
Beberapa detik kemudian telpon gue udah berdering "Mba' lo kenapa malah transfer ke bos gue? Hahhaha." Suara sekretaris Direktur. "Eh?, iya ya? extension Bapak gue berapa siihh?"
Untung Pak Direktur yang terkenal sangar itu gak marah. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa Si Bapak Direktur itu pas gue bilang ada telpon dari Direktur malah jawab Iya mba', iya mba' aja. Jangan-jangan dia juga lagi jet lag.
Hehehehee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar