Bagimu, mungkin aku bukan apa-apa. Tapi entah kenapa bagiku kamu adalah sumber kebahagiaan. Melihatmu dari jauh saja sudah bisa menenangkanku.
Kamu mungkin tak menyadari ada seseorang yang memperhatikanmu dari jauh. Tersenyum saat melihatmu tertawa, dan sedih saat melihatmu berjalan gontai tak ada semangat.
Aku ingin, ingin sekali menyemangatimu saat kau terduduk lesu. Aku ingin sekali menghiburmu saat kau menitikkan air mata.
Tapi belum waktunya, aku harus bersabar. Aku harus memantaskan diri untuk mendapatkanmu. Aku ingin melindungi hatimu, aku tak ingin melukaimu. Karena aku laki-laki, maka caraku mencintaimu adalah dengan menjagamu. Bukan merusakmu.
Tapi belum waktunya, aku harus bersabar. Aku harus memantaskan diri untuk mendapatkanmu. Aku ingin melindungi hatimu, aku tak ingin melukaimu. Karena aku laki-laki, maka caraku mencintaimu adalah dengan menjagamu. Bukan merusakmu.
Berjuang dan mendoakanmu, itu caraku menjagamu.
Kamu mungkin tak menyadari ada seseorang yang memperhatikanmu dari jauh. Yang berusaha memilikimu dengan cara yang lebih terjaga, memintamu langsung kepada yang memiliki hidupmu, Allah Azza Wa Jalla.