Minggu, 01 Mei 2011

Trip to Dieng Plateau April 2011

Liburan April kemarin tanggal 22, gue mengajak kakak dan seorang temannya untuk jalan ke Dieng. Keinginan yang sudah ada sejak tahun lalu ini baru terealisasi bulan lalu, Alhamdulillah. :)

Dari Jakarta kita memutuskan untuk naik travel. Karena baru ada rencana lima hari sebelum libur, gue langsung berburu travel dan tlp penginapan Bu Jono berharap masih ada kamar yang available. Gak terlalu susah sebenernya arrange jadwal dan penginapan ke Dieng karena udah banyak informasi yg kita dapat melalui internet. Setelah menghubungi penginapan Bu Jono dengan CP Pak Didik (085227389949), dapatlah kita penginapan yang masih tersedia, letaknya ada di belakang penginapan Bu Jono namanya Dieng Pass, dengan harga Rp 150.000/kamar.

Saya juga ditawari paket sewa mobil plus guide selama di Dieng termasuk tiket masuk tempat wisata, setelah nego diberi harga Rp 450.000. Dari Jakarta kami menggunakan travel Bob Mila yang masih tersisa 3 seat, dengan harga Rp 175.000/orang sekali jalan. Janjian jam tujuh malam dengan travel di hari kamis, ternyata baru dijemput jam sembilan kurang. Katanya jalanan macet, kita orang pertama yang dijemput, lanjut ke apartemen Thamrin, trus Bintara. Jalanan emang bener2 maceett.

Dan di tol Cikampek macet parah, menurut pak sopir macetnya mirip pas lebaran. Hadooohh. Jam 12 malem kita baru sampai Subang, Shubuh di Cirebon, dan pagi sekitar jam 8 di Brebes, ini juga masih kena macet. Sampai di Wonosobo jam 2 siang, dan hujan sudah turun dari tadi. Alhasil jadwal yang udah bikin kacau beliaaauuu! Dari Wonosobo lanjut naik minibus ke Dieng, bayar Rp 8.000. Sampai di sana kami langsung reschedule jadwal yang berantakan dengan Pak Didik, kami meminta diturunkan harga sewa mobil karena hari itu kami sama sekali tidak memakai jasa sewa mobil, tapi tetap tidak bisa. Bete juga sih, tapi ya sudahlah.

Esok harinya jam setengah lima pagi pintu kamar kami sudah diketuk oleh Pak Didik yang membangunkan kami untuk melihat sunrise di gunung Sikunir. Udara masih dingin tapi menurut guide sekaligus supir mobil yang kami sewa musim hujan seperti itu justru tidak sedingin musim kemarau, karena musim kemarau cuaca jauh lebih dingin lagi. Bahkan sekitar bulan Juli-Agustus, di pagi hari kita bisa melihat salju di atas dedaunan, ternyata embun pagi berubah menjadi salju karena