Rabu, 21 Desember 2016

Berubah, sekali lagi.

Berubah itu sakit. Hari ini kembali diingatkan, benar ternyata berubah memang sakit.

Perubahan yang menuntut keadaan tak lagi sama seperti hari-hari biasanya. Butuh kelapangan hati untuk menghadapinya. Bahkan keikhlasan, dalam arti yang luas. 

Sepertinya perubahan memang bagian dari ujian. Aku tak menyadari berkali-kali pernah mengalami perubahan yang "memaksa" untuk naik kelas.

Hari ini, seorang teman mengirimkan di grup kata-kata yang pernah aku tujukan kepada teman yang sedang mengeluh tentang perubahan. 
Dan tanpa kusangka justru kini, akulah yang memerlukan kata-kata itu.



Berubah itu sakit. Mungkin butuh melapangkan hati agar tak merasakan sakitnya. Butuh lebih belajar lagi tentang ikhlas. Atau mungkin karena hati yang masih penuh dengan kecintaan dunia, dan ini waktunya untuk membuktikan cinta pada Rabb semesta alam.

Tapi perubahan ternyata akan tetap sakit, bila tak disertai dengan rasa syukur karena adanya perubahan itu sendiri.