Rabu, 11 November 2015

Bagaimana kabar pikiran kita?

Sering kali kita menilai seseorang penuh dosa dari sekilas pandangan. Kemudian menjauh, menghindar, atau bahkan bercerita pada beberapa orang tentang kejelekannya.

Bagaimana bila ternyata ia yang menurut pikiran kita penuh dosa, justru sering menangis setiap malam menjelang pagi kepada Rabbnya?

Bagaimana bila ternyata masih ada kebaikan dalam hatinya?

Bagaimana bila ternyata ia memohon ampun setiap hari dan berharap keluar dari masalahnya sendiri?

Bagaimana bila ia yang terlanjur kita pikir buruk justru lebih baik dari kita?

Bagaimana bila ia yang kita nilai dzalim, justru kita sendiri yang telah dzalim melalui pikiran kita kepadanya?

Bagaimana bila suatu hari Allah ampuni semua dosanya, Allah ringankan urusannya, kemudian Allah angkat derajatnya?

Bagaimana bila ternyata kita yang justru sibuk dengan keburukan orang lain?

Semoga Allah ampuni semua prasangka dan semua ketidaktahuan kita terhadap seseorang. :)

Minggu, 01 November 2015

Melatihmu, Hati.

Bagiku melatih hati adalah sebuah keharusan. Termasuk melatih hati agar tidak mengungkit kebaikan yang telah kita lakukan.

Memang tak mudah, karena tak semua kebaikan yang kita lakukan akan berbalas dengan kebaikan.

Pun tak semua orang yang menerima kebaikan kita akan membalas dengan kebaikan.

Kita harus melatih hati, sebab kita harus meyakini bahwa kebaikan yang kita lakukan tetap akan berbalas.

Bila tak dibalas dengan orang yang menerima kebaikan kita, pasti akan ada orang lain yang memberi kebaikan untuk kita.

Bukankah Allah SWT Maha Melihat perbuatan kita? 