Sekitar akhir tahun lalu gue sempet jalan ke kedua negara ini.
Perjalanan dimulai siang hari, dari Jakarta langsung ke Malaysia. Sang Kakak yang harusnya ikut eeh, dadakan batal ikut, keciaaan, ckckck. Padahal di Malaysia dan Singapore itu ada temennya dia, hihihi. Akhirnya gue jalan sama temennya aja, berdua. Namanya mbak Ucie. :)
Sampai di KL dijemput temennya kakak, namanya Chai Heng, pernah ketemu waktu di Jakarta, dia dan istrinya pernah kami ajak jalan-jalan bareng ke Kawah Putih, Ciwidey, Bandung. :)
Rencana awal, gue, kakak, dan mbak Ucie memang akan menginap di rumahnya Chai Heng selama di Malaysia.
Rumahnya Heng ini bukan di KL, kita harus menempuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di kotanya yang bernama Klang. :D
Tempat pertama yang dituju adalah rumah mertuanya Heng, untuk menjemput istrinya dulu. Ternyata istrinya lagi hamil dan udah bulannya untuk melahirkan.
Di rumah mertua Heng, gue dan mbak Ucie disuruh mandi dulu, lanjut makan malem di luar sambil atur rencana jalan-jalan ke tempat wisata besok. Inih yang paling penting. Hahahaa.
Berhubung Heng masih ada keperluan di kantor, jadi doi balik lagi ke kantor setelah makan malam, dan tiba-tiba sebuah mobil tua berwarna merah masuk ke pelataran parkir tempat kami makan malam, ternyata itu adalah adiknya Heng yang selanjutnya akan mengantar kami jalan-jalan. Wuiiiihh, baiknya ya. :D
Klang sebuah kota kecil di Malaysia, gak ada macet. Kebanyakan bangunan berbentuk segi empat di sana, sama sekali gak ada bangunan tinggi dengan banyak lantai. Paling banter maksimal 5 lantai.
Capek ngiter-ngiter, kami pun nongkrong di tempat jajanan. Adiknya Heng banyak bercerita tentang Malaysia, seperti kalau Muslim di sana pas bulan Ramadhan ketahuan makan atau minum akan ditangkap oleh petugas. Walau bukan negara Islam tapi Malaysia ketat juga ya. Salut.
Lagi asik ngobrol ada seorang bapak setengah baya menghampiri kami, ternyata itu ayahnya Heng. Heng, istrinya, dan ayahnya menjemput gue dan mbak Ucie di sana. Gue pulang bareng mobilnya Heng dan Istri, sementara ayah dan adiknya Heng satu mobil. Menuju ke rumah yang sama. Sampai rumahnya kita disambut hangat sama Ibunya Heng.
Ternyata kakak gue emang berteman baik ama Heng, sampai dia cerita tentang kakak gue ke keluarganya. Dan kakak gue ditunggu-tunggu banget jadinya. Ya ampuun, kasian kakak gue gak bisa ikut yak. Ckckck.
Besoknya gue bangun pagi-pagi banget, udah kece buat jalan-jalan pokoknya. Tapi kehebohan kecil terjadi, apa pasal? Istrinya Heng mau melahirkaan. Hwaaaa!! Gue dan mbak Ucie ikut panik. Pagi-pagi Heng dan Istri berdoa di rumahnya, di ruang tengah rumahnya kayak ada tempat khusus sembahyang gitu. Terus dia minta maaf banget kalo gak bisa antar gue dan mbak Ucie jalan-jalan ke Batu Cave, karena gue emang request ke sana. Tapi gak apa, ini kan hal yang gak bisa diprediksi, ya gak? :D
Akhirnya kami antar istri Heng ke rumah sakit bersalin, tapi di sana namanya itu Trauma dan Kecemasan. Hehe.
Heng dan Istrinya :)
Setelah istri Heng ditangani oleh dokter, gue dan mbak Ucie diantar untuk beli oleh-oleh, daaan ternyata kedua orang tuanya Heng ikut juga, baik banget keluarga ini mau menemani tamu dari negeri seberang jalan-jalan. hehehe. Jadilah kami beramai-ramai pergi ke Pasar Seni.
Tapi sebelummya kita mampir ke Dataran Merdeka dan Gedung Sultan Abdul Samad buat poto-poto, sebenernya gue yang minta karena ngeliat ada bangunan yang unik dari kejauhan. hihihi.
Dataran Merdeka merupakan tempat bersejarah bagi bangsa Malaysia, dimana untuk pertama kalinya bendera kebangsaan mereka dikibarkan pada tanggal 31 Agustus 1957. Hampir tiap tahun upacara peringatan hai Kemerdekaan mereka dirayakan di sini.
Diseberang Dataran Merdeka terdapat gedung bernama Sultan Abdul Samad, berdiri sejak tahun 1897 dan dulunya gedung ini merupakan Pemerintahan kolonial Inggris. Saat ini digunakan sebagai kantor kehakiman.
Lanjut belanja oleh-oleeeh. heheh. Lagi asik belanja tiba-tiba Heng kasih sesuatu ke gue, katanya "Ini oleh-oleh buat kakak kamu yang gak bisa ikut. Oleh-oleh buat temen kantornya." Kakak gue dibeliin oleh-oleh. Baik banget yak ni orang. ckckck.
Karena takut terlalu merepotkan, akhirnya gue dan mbak Ucie meyakinkan Heng dan keluarganya kalo bisa jalan-jalan sendiri dengan naik transportasi umum, dan kebetulan mbak Ucie mau ketemu teman lamanya di Menara Petronas, mereka pun kembali ke Rumah Sakit. Selesai belanja gue dan mbak Ucie segera meluncur ke Menara Kembar. Wuuuuzzz.
Sampai di sana, ketemu sama temennya mbak Ucie, makan siang sebentar, ngobrol-ngobrol dan kami mengutarakan niat ke Batu Cave, dan Alhamdulillah temennya mbak Ucie dan suaminya mau anter ke sana. Haseeeegg. :D
Ini diaaa, Batu Caveeee. \(^ ^)/
Sempet foto-foto sebentar, tapi pas mau naik ke atas, hujan turun, gak jadi deh. :)
Habis dari sana kami ke sebuah Mall, dan ditraktir makan semacam cincau, tapi ini berwarna coklat gelap. Kata penjualnya ini campuran ginseng dan sedikit tempurung kura-kura. :O
Di Mall itu juga kami sempetin beli kado buat kelahiran putri pertamanya Heng dan Istri. :)
Malamnya teman mbak Ucie dan suaminya mengantar kami ke Rumah Sakit Trauma dan Kecemasan.
Di sana ketemu Heng yang masih menunggu istri dan anaknya. Tapi dia masih mau mengantar gue dan mbak Ucie ke terminal Bus untuk berangkat ke tujuan selanjutnya: Singapura.
Sebenarnya sepanjang jalan menuju terminal, Heng membujuk kami untuk mau menginap lagi di rumahnya. Tapi karena rencananya memang di Malaysia hanya semalam, kami meyakinkan Heng akan baik-baik saja. :)
Sebelum ke terminal, Heng mampir ke Mini Market dan kita dibeliin oleh-oleh (lagi) banyak banget. Haduuh, jadi gak enak.
Coba tebak, di terminal ternyata udah ada orang tuanya Chai Heng yang nungguin gue dan mbak Ucie di sana. Sampai kami masuk Bis mereka masih menunggu di luar, dan selama Bisnya belum jalan, mereka masih belum beranjak dari sana. Ya Allah, baik banget keluarga ini. Jadi maluu banget, padahal bukan saudara coba, orang lain, dari negara berbeda pula, tapi perlakuan mereka ke gue dan mbak Ucie itu udah kayak ke Saudara jauh yang baru ketemu lagi.
Gue aja mungkin sama Saudara sendiri gak begitu. Bener-bener mereka kasih gue sebuah pembelajaran buat menghargai orang lain dengan sangat.
Gue aja mungkin sama Saudara sendiri gak begitu. Bener-bener mereka kasih gue sebuah pembelajaran buat menghargai orang lain dengan sangat.
Kata siapa Malaysia gak asik? Men, keluarga ini contohnya, baiiiik banget! Padahal gue dan keluarganya Chai Heng sebelumnya gak pernah ketemu.
Selamat tinggal Malaysia, InshaaAllaah kita bertemu kembali.
Angin malam, menemani kami beranjak dari satu negara ke negara lain melalui darat. Menuju negara berlambang Merlion, Singapura. ;)
malaysia seruu...
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)